Monday, May 19, 2008

yang benar, bukan yang senang

assalamualaikum

in the name of Allah the Most Gracious the Most Merciful

taken from my bro in law's blog

Lebih mudah menjadi seorang Kristian katanya. Ramai kawan-kawannya yang berpegang dengan agama Kristian tidak pernah ada sebarang pantang larang. Asal ada masa boleh pergi ke gereja. Jika tidak pergi pun tidak mengapa. Cukup sekadar hati percaya kepada Jesus. Cara penganut Kristian beramal ibadah lebih senang dari Islam. Lagi pula, semua agama lebih kurang sama sahaja, membawa kepada Tuhan...

[click here] for full article. baca biar penuh.

absolutely genius the way he writes it! simple, easy to digest and short! something for Malay-speaking non Muslims to ponder.

i'm not surprised at all by this. Back in UIA, he was the top student in both Quran and Sunnah and Economy(double major+ top student tu). I'm not sure of his recent post grad results, but he managed to obtain 3A+'s and 1A in the 1st year.

a confession - very often I don't watch any video on people's blogs. and I know they don't do it either in my blog. I'll consider it a success if I can get 20 people to watch the video below, Dr. MAZA's view on Siti Fatimah Tan's issue :



till next time.

8 comments:

keropok lekor said...

Terimakasih kerana membangkitkan isu keimanan Kristian.

Pada pandangan saya, hidup sebagai seorang kristian adalah hidup yang tumbuh dari hati, ikhlas dan tulus dari jiwa untuk merindui dan menyembah Tuhan yang hidup dan benar.

Nikmat syurga, pengampunan dosa dan keselamatan dari neraka, pada pandangan Kristian tidak dapat dicapai daripada pahala yang diperoleh melalui amal ibadat (dengan apa cara sekalipun), kerana manusia gagal untuk mencapai Tuhan dengan usaha sendiri.

Hanya melalui anugerah Tuhan, melalui Kristus yang telah berkorban untuk menggantikan dosa saya, saya beroleh pengampunan daripada Ilahi.

Tidak langsung melalui usaha saya; termasuklah menghadiri gereja, sembahyang, membantu fakir miskin. Semua ini walaupun baik dan penting, bukanlah penentu hubungan saya dengan Tuhan.

Tetapi, seorang yang mempunyai hubungan ikhlas dengan Tuhan, akan terubah hatinya untuk merindui Tuhan dan seterusnya digerakkan hatinya untuk menyembah Tuhan, mengaji Alkitab, berjemaah dengan pengikut yang lain, mengamalkan kehidupan yang suci dan mencintai "jiran" dan "musuh" sepertimana beliau mencintai sendiri.

Seseorang yang mengenal Tuhan dengan ertikata sebenar, dan menyakini hubungan intimnya, kewujudannya, keunikannya dan kebenarannya melalui wahyu daripada kitab suci, akan mendakwa bahawa hanya ada satu jalan kepada Tuhan.

Pantang-larang dan kod moral walaupun penting dan harus, seperti larangan berzina atau membunuh, perlu datang dengan kesedaran dan keinginan dari jiwa untuk mengikutnya.

Tak guna memaksa seseorang berbuat sesuatu yang tidak tergerak oleh hati, jika hati tidak mempunyai keikhlasan untuk mengamalkannya. Biarlah ia bangkit dari hati yang merindui Tuhan dan firman-Nya.

Mungkin sahabat ipar saudara belumm mengenal dan tergerak hatinya untuk mengenal Tuhan dalam ertikata sebenar-benarnya.

Mungkin "nominal christian" istilahnya, bukan "practicing christian".

Unknown said...

keropok : tujuan asal saya menulis hanyalah untuk mencetuskan pemikiran.

akidah Muslim dan Kristian berbeza.banyak juga isi kandungan yang sama dalam Quran dan Injil/bible. tp dalam kisah-kisah seperti Nabi Ibrahim(Abraham) dan Ismail,Nabi Daud(David) n Goliath dan Nabi Adam sendiri, tiada umat sebelum zaman Nabi Isa/Jesus yg mengorbankan diri mereka untuk umat.adalah tidak adil Allah jika betul Jesus hanya diturunkan kepada kaum Israel, sedangkan umat sebelumnya hanya nabi2 yang diturunkan.

adik ipar saya juga merujuk kepada ketulenan kitab. dalam blog rakan saudara "cahaya nusantara" pun ada mengatakan "Jesus" hidup kembali adalah satu bukti keyakinan saudara.tp untuk kami Muslim, Tuhan tidak pernah mati, dan jika Tuhan mati untuk apa alasan sekali pun, maka tiadalah sifat Tuhan dalam dirinya.

untuk saudara, agama saudara. untuk kami, Islam adalah yang benar.

dalam Quran chapter 109,

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku

Anonymous said...

the blind fighting the blind. interesting indeed.

Unknown said...

yes to interesting, no to blind fighting the blind.

smart brain without eye sight is better than having a brain but used in inappropriate manner.

also depends on the way of fighting. stevie wonder is blind, but he is brilliant.

keropok lekor said...

Blind might lead the blind towards what the blind think is light.

But it is sadder if another blind laughed at them, assuming that he can see them leading each other to the light.

Perhaps its better for him to join in the search rather than to disdain it.

The pride of not knowing is worse than the pride of knowing.

Peace

Anonymous said...

the funny thing is this blind has never claimed he has a solution towards the light unlike the eagerly others who believe they are right but can't be too certain. ;)

If you are a blind, don't start preaching another blind on how the world supposed to look like.

keropok lekor said...

If I am blind, I can't live but to believe that my limited experience and understanding with the world is true. To not live, act and speak to others of my experience (which I assume as true) is intellectual disintegrity.

Besides your claim that we are blind, shows that you are holding a position of foreknowledge. If you are truly blind too, you wouldn't know that we are blind as well. You are using your own set of assumptions too. How certain are you that we are blind? To claim that everything is relative, is an absolute claim and preaching in itself, and how more arrogant can it be?

Moreover, at least Muslims and Christians believe that despite of their blindness, they have Revelation from outside themselves, something which they intrinsically do not attain, something which God himself reveal to them.

At least with our limited experience of reality, we could confidently and humbly claim that our Revelation is true for ourselves and for others, and speak it, practice it and share it with others. The revelation of reality demands us to live it out because we can't live truthfully except with the reality which we know.

Something which cynical relativists and liberal pluralist cannot not claim for themselves despite of their enthusiastic and arrogant claims that everyone is blind, as if the knew who is blind and who is not.

Peace

Unknown said...

sorry for the late reply, been away for a week.

i'll reply anonymous's answer in my next entries.

this anonymous has no guts to even use a nickname when posting. why la?